Sabtu, 11 Mei 2013

PTK SENI MUSIK



Slamet Priyadi
SMA Negeri 42 Jakarta  
 
ABSTRAK

             Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala aktivitas jiwa yang sangat diperlukan oleh manusia, dan peserta didik khususnya. Oleh karena itu guru sebagai kunci pembuka pintu perbaikan pendidikan berupaya keras untuk meningkatkan minat dan memotivasi belajar siswa, dan itu merupakan bagian dari tugas guru. Memberi dorongan semangat dan motivasi belajar pada siswa menjadi sangat penting terutama untuk menumbuhkan rangsangan semangat serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik. Minat belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap sejauh mana upaya siswa dalam mencapai kompetensinya pada mata pelajaran tersebut.

              Dengan berbagai macam alasan antara lain, karena tidak berbakat, penyampaian materi oleh guru yang tidak menarik, terlalu verbalistik adalah faktor penyebab mata pelajaran seni musik kurang diminati oleh siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar siswa semakin menurun. Hal ini sebagaimana diperlihatkan oleh hasil yang relatif kurang atau tidak mencapai ”Kriteria Ketuntasan Minimal” (KKM).

              Penyampaian materi pembelajaran seni musik dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM, yaitu model pembelajaran yang proses aktifitas pembelajarannya dikondisikan agar dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan alternatif yang tepat dan sesuai untuk mata pelajaran seni musik yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar yang sekali gus juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran seni musik. Kemampuan skill secara kognitif, afektif maupun psikomotorik untuk memberikan dorongan semangat dan motivasi pada siswa untuk belajar, juga merupakan kompetensi yang harus dimiliki bagi seorang guru yang profesional. Dengan dukungan minat dan semangat belajar yang besar baik dari siswa maupun guru, maka diharapkan belajar seni musik akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga kemampuan pemahaman serta hasil belajar siswa akan lebih meningkat lagi.

              Berbasis pada analisa data yang diperoleh dalam tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM terdapat peningkatan minat belajar siswa pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu. Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner berkaitan dengan ketertarikan siswa pada mata pelajaran seni musik karena seni musik kajian materinya menanamkan sikap apresiatif menghargai terhadap hasil karya orang lain dari 22 siswa = 59,40 % menjadi 35 siswa = 94,50 %. prosentase tersebut dihitung dari jumlah keseluruhan siswa yang merespon pernyataan kuisioner dari jumlah keseluruhan sebanyak 37 siswa.

Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu yang disampaikan dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM, dalam  Peningkatan aktivitas kelas secara keseluruhan, di siklus I =  28,20 % , tetapi Di siklus II aktivitas kelas terjadi peningkatan dari 33,33 % menjadi 46,15 %. Pada tahap berikutnya dalam proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu yang disampaikan dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM terus mengalami peningkatan hasil belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar yang meningkat 31,25 % yaitu dari 51,97%    menjadi  85,25 %.


M E N I N G K A T K A N   M I N A T   B E L A J A R   S I S W A
P A D A   P E L A J A R A N   S E N I   M U S I K
  D E N G A N    P E N D E K A T A N   P E M B E L A J A R A N   M O D E L   P A K E M

BAB I  PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Ketika teori behaviorism mendominasi system pembelajaran kita, model pembelajaran teacher centered yang cenderung menganggap siswa bagaikan kertas putih menjadi ciri utama. Dalam pembelajaran model ini, siswa menjadi pasif karena proses pembelajaran banyak didominasi guru dengan metode ekspositorinya yang menjadikan pelajaran seni budaya, seni musik menjadi tidak menarik dan membosankan  karena disampaikan dengan  cara  verbalistik, hafalan semata.   Guru sangat memonopoli proses pembelajaran sehingga siswa tidak tumbuh dan berkembang kreatifitasnya. Padahal pengembangan pengajaran secara seimbang antara belahan otak kiri dan otak kanan harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Hal ini dilakukan agar siswa selain cerdas, memiliki kemampuan analitis matematis, akan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpikir imajinatif mencakup lintas ruang dan waktu, kreatif, sintetik, dan holistic.

Fakta di lapangan, dalam proses pembelajaran di kelas ternyata tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang kita kehendaki, tidak berjalan lancar, bahkan bisa dikatakan menemukan kegagalan. Banyak hal yang menyebabkan proses aktifitas pembelajaran gagal. Hal ini bisa jadi karena ketidakoptimalan guru dalam penyampaian pembelajaran.Salah satu indikator ketidakefektifan atau kegagalan aktifitas pembelajaran seni musik, yakni siswa kurang memahami dengan materi yang disampaikan oleh guru. Kemungkinan besar hal ini terjadi oleh karena siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti materi pembelajaran sehingga mereka tidak bisa menerima dan mencerna materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena dari kurangnya konsentrasi itu pula yang berakibat prilaku siswa di kelas menjadi pasif, tidak aktif, bahkan apatis. Seharusnya justru siswa bersemangat dan mempunyai minat yang besar untuk mengikuti proses pembelajaran seni musik. Ketidakefektifan atau kegagalan pembelajaran seni musik ini tidak bisa dilihat dari aspek siswa saja, melainkan ada peran guru yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran seni musik di kelas. Kemungkinan besar dalam penyampaian materi pembelajaran seni musik guru kurang optimal, monoton, dan tidak variatif, hal ini oleh karena  guru tidak siap dalam melaksanakan skenario pembelajaran sehingga siswa menjadi bosan, apatis dalam mengikuti aktifitas pembelajaran. Dalam konteks ke depan hal tersebut tentunya sangat berdampak buruk pada kualitas pembelajaran seni musik.

Mengacu pada masalah tersebut di atas, maka penulis akan menggunakan pendekatan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) untuk diterapkan dalam proses kegiatan pembelajaran seni musik. Dengan harapan, penerapan model  PAKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik, dan siswa menjadi lebih termotivasi lagi untuk mengikuti pembelajaran seni musik secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul : “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X 6 SMA Negeri 42 Jakarta  Pada Pelajaran Seni Musik Kompetensi Dasar Mengembangkan Gagasan Kreatif Membuat Aransemen Lagu Dengan Model Pembelajaran PAKEM Tahun Pelajaran 2011/2012”
        
B.      Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1.         Apakah penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran seni musik kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu  di kelas X 6 SMA Negeri 42 ?
2.          Bagaimanakah prosedur penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) itu,  efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Seni Musik di kelas X 6 SMA Negeri 42 ?


C.      Pemecahan Masalah

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia   Nomor 19  tahun  2005.  Pendidikan Seni Budaya / Seni Musik di berikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan  perkembangan  peserta  didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk  kegiatan  berekspresi,  berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Dengan demikian Pendidikan Seni Musik memiliki peran dalam pembentukan pribadi siswa yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa dalam mencapai kecerdasan  musikalitas emosionalnya.  Dalam arti, pendidikan Seni Musik aktifitasnya  lebih fokus pada pengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen,  prinsip,  proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Oleh karena itu guru  yang merupakan pemegang kunci utama untuk membuka pintu perbaikan pendidikan dan pengajaran di sekolah diituntut untuk professional. Dalam arti, mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengelola kelas, meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni music, inovatif dan peka terhadap perkembangan zaman.  Artinya  selain inovatif, juga melek akan perkembangan teknologi, utamanya dalam mengajarkan bidang studi Seni Musik di sekolah. Bagi seorang guru inovasi dalam proses pembelajaran itu penting dan sangat dibutuhkan. Dalam hal ini guru yang inovatif adalah guru yang terus berupaya mencari, menemukan dan menciptakan hal-hal baru dalam cara mengajarnya agar proses pembelajaran di kelas dapat berjalan lebih baik sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik  sesuai dengan tuntutan zaman, bersifat kontekstual dan student centured.

Proses pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang inovatif tentunya akan mampu memberikan pengalaman yang berguna bagi siswa. Adapun pendekatan pembelajaran inovatif yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan psikomotorik adalah apa yang dikenal dengan  Active Learning, atau pembelajaran aktif, yaitu suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan pada prinsip bahwa cara belajar terbaik bagi siswa adalah aktif melakukan sesuatu dengan menggunakan semua indera yang dimilikinya. Aktif di kelas maupun di luar kelas dengan mengeksplorasi pengalaman belajarnya dan mengekspresikan imaginasi kreatifnya baik secara lisan maupun tulisan. Keterlibatan aktifitas guru dan siswa dengan aktif, kreatif dan inovatif tentunya akan mendorong siswa untuk berpikir lebih keras lagi dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang lebih menyenangkan baik bagi guru maupun siswa. Memang, pembelajaran seni musik, adalah  aktifitas pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan suasana yang  menyenangkan melalui kegiatan apreasi,ekspresi,kreasi,dan rekreasi. Artinya, belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Jelasnya, dalam konteks ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator bukan sebagai pusat informasi pembelajaran yang mendominasi kelas.

D.      Tujuan  Penelitian
Tujuan  yang ingin penulis capai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.   Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran seni musik melalui  penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
2.   Untuk mengetahui ketepatan dan keefektifan penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif,efektif,dan menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran seni musik kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
3.   Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran seni  musik.
4.   Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik.
5.   Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni musik.




E.      Manfaat Penelitian

1.        Manfaat Teoritis
a.  Untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang penggunaan model    pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi   pembelajaran seni musik  pokok bahasan mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
b.  Sebagai dasar pengetahuan dalam mengembangkan penelitian- penelitian  pada masalah selanjutnya.

2.   Manfaat Praktis

a.     Manfaat Bagi Siswa
1)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada materi pembelajaran   seni musik tentang bagaimana mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu,

2)     Mendidik siswa untuk berpikir kritis, kreatif, tertib, dan memiliki sikap disiplin dan bertanggung jawab.
3)    Dengan memberi materi pembelajaran seni musik menggunakan model pembelajaran PAKEM,  siswa lebih dapat tertarik, termotivasi dan dapat memahami materi membuat aransemen lagu.

b.       Manfaat Bagi Guru
       Menambah wawasan ilmiah dalam meningkatkan kompetensi diri menuju profesionalisme,

1)    Untuk mengetahui kesulitan siswa dalammengerjakan membuat aransemen lagu pada pembelajaran seni musik tentang mengungkapkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
2)   Mengetahui betapa besar pengaruh model pembelajaran  aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran seni musik kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
3)   Dengan memberi materi pembelajaran seni musik menggunakan model pembelajaran PAKEM dalam proses pembelajaran, dapat menambah       wawasan baru dan meringankan tugas guru  dalam mengajar.

c.        Manfaat Bagi Sekolah 

1)   Sebagai bahan kajian dan masukan untuk peningkatan mutu sekolah.
2)   Mewujudkan misi dan visi sekolah sebagai Institusi yang selalu berupaya    untuk meningkatkan prestasi akademik.
3)   Memperbanyak media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai sarana yang aktif, efisien, dan menyenangkan.
4)   Dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM   dalam proses pembelajaran seni musik, sekolah dapat mengembangkan metode pembelajaran dan dapat dijadikan pusat sumber belajar bagi sekolah lain dalam mencari solusi dari kesulitan-kesulitanatau masalah- masalah pembelajaran di kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar