Slamet Priyadi
SMA Negeri 42
Jakarta
ABSTRAK
Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala
aktivitas jiwa yang sangat diperlukan oleh manusia, dan peserta didik
khususnya. Oleh karena itu guru sebagai kunci pembuka pintu perbaikan
pendidikan berupaya keras untuk meningkatkan minat dan memotivasi belajar siswa, dan itu
merupakan bagian dari tugas guru. Memberi dorongan semangat dan motivasi
belajar pada siswa menjadi sangat penting terutama untuk menumbuhkan rangsangan
semangat serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik. Minat
belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap sejauh mana upaya siswa dalam mencapai
kompetensinya pada mata pelajaran tersebut.
Dengan berbagai
macam alasan antara lain, karena tidak berbakat, penyampaian materi oleh guru
yang tidak menarik, terlalu verbalistik adalah faktor penyebab mata pelajaran
seni musik kurang diminati oleh siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada
prestasi belajar siswa semakin menurun. Hal ini sebagaimana diperlihatkan oleh
hasil yang relatif kurang atau tidak mencapai ”Kriteria Ketuntasan Minimal”
(KKM).
Penyampaian materi pembelajaran seni musik dengan menggunakan pembelajaran
model PAKEM, yaitu model pembelajaran yang proses aktifitas pembelajarannya
dikondisikan agar dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
merupakan alternatif yang tepat dan sesuai untuk mata pelajaran seni musik yang
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar yang sekali gus juga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran seni musik. Kemampuan
skill secara kognitif, afektif maupun psikomotorik untuk memberikan dorongan
semangat dan motivasi pada siswa untuk belajar, juga merupakan kompetensi yang
harus dimiliki bagi seorang guru yang profesional. Dengan dukungan minat dan
semangat belajar yang besar baik dari siswa maupun guru, maka diharapkan
belajar seni musik akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga kemampuan
pemahaman serta hasil belajar siswa akan lebih meningkat lagi.
Berbasis pada analisa data yang diperoleh dalam tindakan kelas dengan
menggunakan pembelajaran model PAKEM terdapat peningkatan minat belajar siswa pada KD :
Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu. Peningkatan minat siswa
dapat dilihat dari hasil kuisioner berkaitan dengan ketertarikan siswa pada
mata pelajaran seni musik karena seni musik kajian materinya menanamkan sikap
apresiatif menghargai terhadap hasil karya orang lain dari 22 siswa = 59,40 %
menjadi 35 siswa = 94,50 %. prosentase tersebut dihitung dari jumlah
keseluruhan siswa yang merespon pernyataan kuisioner dari jumlah keseluruhan
sebanyak 37 siswa.
Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif membuat
aransemen lagu yang disampaikan dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM,
dalam Peningkatan aktivitas kelas secara keseluruhan, di siklus I =
28,20 % , tetapi Di siklus II aktivitas kelas terjadi peningkatan dari 33,33 %
menjadi 46,15 %. Pada tahap berikutnya dalam proses pembelajaran pada KD :
Mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu yang disampaikan dengan
menggunakan pembelajaran model PAKEM terus mengalami peningkatan hasil belajar.
Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar yang meningkat
31,25 % yaitu dari 51,97% menjadi 85,25 %.
M E N I N G K A T K A N M I N
A T B E L A J A R S I S W A
P A D A P E L A J A R A N
S E N I M U S I K
D E N G A N
P E N D E K A T A N P E M B E L A J A R A N M O
D E L P A K E M
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika
teori behaviorism mendominasi system pembelajaran kita,
model pembelajaran teacher centered yang cenderung menganggap siswa
bagaikan kertas putih menjadi ciri utama. Dalam pembelajaran model ini, siswa
menjadi pasif karena proses pembelajaran banyak didominasi guru dengan metode
ekspositorinya yang menjadikan pelajaran seni budaya, seni musik menjadi tidak
menarik dan membosankan karena disampaikan dengan cara
verbalistik, hafalan semata. Guru sangat memonopoli proses
pembelajaran sehingga siswa tidak tumbuh dan berkembang kreatifitasnya. Padahal
pengembangan pengajaran secara seimbang antara belahan otak kiri dan otak kanan
harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Hal ini dilakukan agar siswa
selain cerdas, memiliki kemampuan analitis matematis, akan tetapi juga memiliki
kemampuan untuk berpikir imajinatif mencakup lintas ruang dan waktu, kreatif,
sintetik, dan holistic.
Fakta
di lapangan, dalam proses pembelajaran di kelas ternyata tidak selamanya
berjalan sesuai dengan yang kita kehendaki, tidak berjalan lancar, bahkan bisa
dikatakan menemukan kegagalan. Banyak hal yang menyebabkan proses aktifitas
pembelajaran gagal. Hal ini bisa jadi karena ketidakoptimalan guru dalam
penyampaian pembelajaran.Salah satu indikator ketidakefektifan atau kegagalan
aktifitas pembelajaran seni musik, yakni siswa kurang memahami dengan materi
yang disampaikan oleh guru. Kemungkinan besar hal ini terjadi oleh karena siswa
kurang konsentrasi dalam mengikuti materi pembelajaran sehingga mereka tidak
bisa menerima dan mencerna materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena dari
kurangnya konsentrasi itu pula yang berakibat prilaku siswa di kelas menjadi
pasif, tidak aktif, bahkan apatis. Seharusnya justru siswa bersemangat dan
mempunyai minat yang besar untuk mengikuti proses pembelajaran seni musik.
Ketidakefektifan atau kegagalan pembelajaran seni musik ini tidak bisa dilihat
dari aspek siswa saja, melainkan ada peran guru yang mempengaruhi berhasil atau
tidaknya proses pembelajaran seni musik di kelas. Kemungkinan besar dalam
penyampaian materi pembelajaran seni musik guru kurang optimal, monoton, dan
tidak variatif, hal ini oleh karena guru tidak siap dalam melaksanakan
skenario pembelajaran sehingga siswa menjadi bosan, apatis dalam mengikuti
aktifitas pembelajaran. Dalam konteks ke depan hal tersebut tentunya sangat
berdampak buruk pada kualitas pembelajaran seni musik.
Mengacu
pada masalah tersebut di atas, maka penulis akan menggunakan pendekatan model
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) untuk diterapkan
dalam proses kegiatan pembelajaran seni musik. Dengan harapan, penerapan model
PAKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni musik, dan
siswa menjadi lebih termotivasi lagi untuk mengikuti pembelajaran seni musik
secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka
penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul : “Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Kelas X 6 SMA Negeri 42 Jakarta Pada Pelajaran Seni
Musik Kompetensi Dasar Mengembangkan Gagasan Kreatif Membuat Aransemen Lagu
Dengan Model Pembelajaran PAKEM Tahun Pelajaran 2011/2012”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
1. Apakah penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
pembelajaran seni musik kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat
aransemen lagu di kelas X 6 SMA Negeri 42 ?
2.
Bagaimanakah prosedur penggunaan
model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) itu,
efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Seni Musik di
kelas X 6 SMA Negeri 42 ?
C. Pemecahan Masalah
Sebagaimana
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 tahun 2005. Pendidikan Seni Budaya / Seni Musik di berikan di sekolah
karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman
estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, “belajar melalui
seni” dan “belajar tentang seni.” Dengan
demikian Pendidikan Seni Musik memiliki peran dalam pembentukan pribadi siswa
yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa dalam mencapai kecerdasan
musikalitas emosionalnya. Dalam arti, pendidikan Seni Musik
aktifitasnya lebih fokus pada pengembangkan konsepsi, apresiasi, dan
kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen,
prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang
beragam. Oleh karena itu guru yang merupakan pemegang kunci utama untuk
membuka pintu perbaikan pendidikan dan pengajaran di sekolah diituntut untuk
professional. Dalam arti, mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengelola kelas,
meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni music, inovatif dan
peka terhadap perkembangan zaman. Artinya selain inovatif, juga
melek akan perkembangan teknologi, utamanya dalam mengajarkan bidang studi Seni
Musik di sekolah. Bagi seorang guru inovasi dalam proses pembelajaran itu
penting dan sangat dibutuhkan. Dalam hal ini guru yang inovatif adalah guru
yang terus berupaya mencari, menemukan dan menciptakan hal-hal baru dalam cara
mengajarnya agar proses pembelajaran di kelas dapat berjalan lebih baik
sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran seni
musik sesuai dengan tuntutan zaman, bersifat kontekstual dan student
centured.
Proses
pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang inovatif tentunya akan
mampu memberikan pengalaman yang berguna bagi siswa. Adapun pendekatan
pembelajaran inovatif yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan
psikomotorik adalah apa yang dikenal dengan Active Learning,
atau pembelajaran aktif, yaitu suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan
pada prinsip bahwa cara belajar terbaik bagi siswa adalah aktif melakukan
sesuatu dengan menggunakan semua indera yang dimilikinya. Aktif di kelas maupun
di luar kelas dengan mengeksplorasi pengalaman belajarnya dan mengekspresikan imaginasi
kreatifnya baik secara lisan maupun tulisan. Keterlibatan aktifitas guru dan
siswa dengan aktif, kreatif dan inovatif tentunya akan mendorong siswa untuk
berpikir lebih keras lagi dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang lebih
menyenangkan baik bagi guru maupun siswa. Memang, pembelajaran seni musik,
adalah aktifitas pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan suasana
yang menyenangkan melalui kegiatan apreasi,ekspresi,kreasi,dan rekreasi.
Artinya, belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni.
Jelasnya, dalam konteks ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator bukan
sebagai pusat informasi pembelajaran yang mendominasi kelas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin penulis capai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran seni
musik melalui penggunaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM) kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat
aransemen lagu.
2. Untuk mengetahui ketepatan dan keefektifan penggunaan model
pembelajaran aktif, kreatif,efektif,dan menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan
minat belajar siswa pada pembelajaran seni musik kompetensi dasar mengembangkan
gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
3. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas
belajar siswa pada mata pelajaran seni musik.
4. Untuk mengetahui peningkatan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran seni musik.
5. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran seni musik.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat
Teoritis
a.
Untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang penggunaan model
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM)
dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi pembelajaran
seni musik pokok bahasan mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen
lagu.
b. Sebagai dasar pengetahuan
dalam mengembangkan penelitian- penelitian pada masalah selanjutnya.
2. Manfaat
Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada materi pembelajaran
seni musik tentang bagaimana mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen
lagu,
2)
Mendidik
siswa untuk berpikir kritis, kreatif, tertib, dan memiliki sikap disiplin dan
bertanggung jawab.
3)
Dengan memberi
materi pembelajaran seni musik menggunakan model pembelajaran PAKEM,
siswa lebih dapat tertarik, termotivasi dan dapat memahami materi membuat
aransemen lagu.
b. Manfaat Bagi Guru
Menambah wawasan ilmiah dalam meningkatkan
kompetensi diri menuju profesionalisme,
1)
Untuk mengetahui kesulitan siswa
dalammengerjakan membuat aransemen lagu pada pembelajaran seni musik tentang
mengungkapkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
2)
Mengetahui betapa besar
pengaruh model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran seni musik
kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat aransemen lagu.
3)
Dengan
memberi materi pembelajaran seni musik menggunakan model pembelajaran PAKEM dalam proses pembelajaran, dapat menambah
wawasan baru dan meringankan tugas
guru dalam mengajar.
c. Manfaat Bagi Sekolah
1)
Sebagai bahan kajian dan
masukan untuk peningkatan mutu sekolah.
2)
Mewujudkan misi dan visi
sekolah sebagai Institusi yang selalu berupaya untuk
meningkatkan prestasi akademik.
3)
Memperbanyak media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai sarana yang aktif, efisien, dan
menyenangkan.
4)
Dengan menggunakan model
pembelajaran PAKEM dalam proses pembelajaran seni musik, sekolah dapat
mengembangkan metode pembelajaran dan dapat dijadikan pusat sumber belajar bagi
sekolah lain dalam mencari solusi dari kesulitan-kesulitanatau masalah- masalah
pembelajaran di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar